seperti apa sebuah jendelakan kita nyatakan
hanya kicauan burung bernyanyi dalam kebisingan
apa kah memanggil sebuah nama
selain kabut pagikan terjajah terang
awal mencari bayangmu bukanlah kesiasiaan
di setiap mata membuka setelah terkatup semalaman
lalu di sudut mana kita menghiba
sedang aroma cinta datang tiba tiba
menuntun ke riangan yg lain
seperti apa jua merangkai wajahmu
seperti cerah nya pagi,serupa senyuman mu mengintai mataku
kelak akanku selip kan bulu mataku yg jatuh
dan kau memberi ku kecupan di sela mataku yg mulai terjaga
karna kau serupa bunga kopi
yg hebat nya lebih dari matahari
karna bagi ku,kau lah sang tubuh pagi
hanya kicauan burung bernyanyi dalam kebisingan
apa kah memanggil sebuah nama
selain kabut pagikan terjajah terang
awal mencari bayangmu bukanlah kesiasiaan
di setiap mata membuka setelah terkatup semalaman
lalu di sudut mana kita menghiba
sedang aroma cinta datang tiba tiba
menuntun ke riangan yg lain
seperti apa jua merangkai wajahmu
seperti cerah nya pagi,serupa senyuman mu mengintai mataku
kelak akanku selip kan bulu mataku yg jatuh
dan kau memberi ku kecupan di sela mataku yg mulai terjaga
karna kau serupa bunga kopi
yg hebat nya lebih dari matahari
karna bagi ku,kau lah sang tubuh pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar