Langkahmu semakin jauh tak terlihat
dari balik tingginya rindang yang menghalang
bersama jejak jejak yang kian menggelayut perih
bersama sajian rasa menyayat...
semilir angin menelisik,mencoba memahami jarak pandang
mencoba merubuhkan dinding penghalang...
kala pergi tak lagi nampak memunggung wajahku
menyeka buliran mata yang kembali menetes
meluruhkan cerah mimpi,memadamkan nyalak api di hati
bingkaian panorama langit kini merenda temaram
gelembung awan tersirat menyaji hitam
bersama pergimu,mengiring luka menganga di dada
membujur tubuhku,melengking sayatan perih kala perpisahan kini menjadi sebuah akhir dari kisah...
ah,kenapa ???
bumiku berpijak...
kerontang di musim kau pergi
serasa langkahmu menyengat ulu nyawa...
menjadi cerita terperih menusuk di dada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar