kitalah wujud syair malam
mengisi pekat dengan desiran angin kerinduan
memapahkan cerita mengukir rasa pada bulir cahaya
begitu terang,mempesona pada wajah ujung temaram
kau serupa bulan dan akulah serupa setianya bintang
kita menjadi panorama terindah pada malam malam penuh saji
pada malam penuh letupan dari deburan rasa dalam dada
dan kitalah sang penyulam malam
kala detikdetiknya meletupkan hasrat
pada dindingdinding hati yang memercikan segala angan dan impian
kau cumbui aku dengan kelembutan
menjadi selimut kebekuan di malammalam nun sepi menjadi kehangatan
selalu begitu adanya dirimu di hatiku
selalu begitu kala noktah noktah malam memasung rasa kita mengukir rindu
lalu pada baitbait malam,kitalah tafsiran indah dalam setiap kata
kaulah perangkai dan akulah pemakna
kita menjadi kisah sempurna,menjadi guratan guratan malam
pada sulaman rasa yang menghuni dalam dada
kau dan aku,mengadu dalam bingkisan syahdu
mengisi pekat dengan desiran angin kerinduan
memapahkan cerita mengukir rasa pada bulir cahaya
begitu terang,mempesona pada wajah ujung temaram
kau serupa bulan dan akulah serupa setianya bintang
kita menjadi panorama terindah pada malam malam penuh saji
pada malam penuh letupan dari deburan rasa dalam dada
dan kitalah sang penyulam malam
kala detikdetiknya meletupkan hasrat
pada dindingdinding hati yang memercikan segala angan dan impian
kau cumbui aku dengan kelembutan
menjadi selimut kebekuan di malammalam nun sepi menjadi kehangatan
selalu begitu adanya dirimu di hatiku
selalu begitu kala noktah noktah malam memasung rasa kita mengukir rindu
lalu pada baitbait malam,kitalah tafsiran indah dalam setiap kata
kaulah perangkai dan akulah pemakna
kita menjadi kisah sempurna,menjadi guratan guratan malam
pada sulaman rasa yang menghuni dalam dada
kau dan aku,mengadu dalam bingkisan syahdu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar