kubiarkan saja,
genggam tangan mengajaknya berlenggang
kudiamkan saja,
jejak kaki menapak di tepian
kudengarkan saja,
tawa lepas berderai
bersama hela nafas tertahan
masih saja begini.
kau yang menguasai,
yang telah membelenggu atas diri
yang tak sekalipun bisa mengajak berlari
hanya bisa berjalan, menyusuri tempat
untuk bisa tersembunyi
kau yang tak mampu menatap sebuah realita,
hanya mampu tertunduk dalam,
terdiam dan menggeleng kepala.
itu saja...
hanya itu cakapmu yang ku tangkap
dari raut wajahmu
dan siang itu
kutegaskan dalam kediaman
kuberanikan berkata dalam keheningan
di sini aku berada, menapak jejak.
temani dan tatap aku...
buang pandangan kosong, ketakutan yang biasa kita sembunyikan
aku disini karena aku rela menemani
melangkah dalam masa yang indah
tak lagi menyusuri pantai dan menghapus jejak nya
ku ada, karena kau ada
di sini tumbuh bersama sejuknya hujan
dalam musim kemarau...
di sini di dalam jiwa tenang
saat rapuh mendera...
tenangkan...
kita hentikan percakapan kita siang ini.
gengamlah tangan
saat ulur menyambut, menyapa lembut
membisikan...ku menyanyangimu apa adanya dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar