masih terasa pekat itu melagu
memaksa pada jeda yang melintas
sembunyi di relung senja
menyusup di sisi lelah
sesaat sebelum ku melangkah pergi
harap kini megembun
mengudara antara malam dan kabut
menciptakan tetes embun
penghibur kalbu laraku
terhempas di tepian pasir tak berbuih
keletakkan jenuh kembali ke hari silam
melantunkan lagu seolah merdu di seluruh bumi
menandakan kedatangan aku padamu
dalam pengembaraan tanpa aku kehilangan
setiap detik waktu
aku...
siapkan diri, menempuh gemuruh,
meredam remuk jiwa menampar setiaku
terjatuh...dan mencoba berdiri
dengan sepasang kaki telanjangku
aku...
setangguh semesta, setangguh alam,
setangguh embun dalam setiaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar