sepatah kata aku terhenti
tertunduk merangkai buliran bayu di pipi
tenggelam merajut sendu luka yang mengulai
maafkan aku...
atas cinta yang tak pernah tertulis pada bait puisi
atas rasa yang tak pernah tersirat kalimat nurani
karna aku ingin kau tau
aku mencinta dengan apa adanya aku
aku juga tak mampu berkisah...
menyulam rindu dengan tinta ke emasan
di atas hamparan samudra buram
karna aku telah mengkanvaskan rindu
dan laguku di kalbu..
jangan menangis...
dengan sekelumit gundah dan resahmu
karna aku pun merasakan jua gundahku
di setiap lagu sendumu
taukah kau...
kitalah sebenarnya bentuk puisi,
terangkai pada tiap paragraf dengan panorama keindahan hati
dan baitnya adalah desah rindu
maknanya adalah ketulusan yang tercipta dalam kata syahdu
janganlah menangis...
atas ketakberdayaanku ....
tertunduk merangkai buliran bayu di pipi
tenggelam merajut sendu luka yang mengulai
maafkan aku...
atas cinta yang tak pernah tertulis pada bait puisi
atas rasa yang tak pernah tersirat kalimat nurani
karna aku ingin kau tau
aku mencinta dengan apa adanya aku
aku juga tak mampu berkisah...
menyulam rindu dengan tinta ke emasan
di atas hamparan samudra buram
karna aku telah mengkanvaskan rindu
dan laguku di kalbu..
jangan menangis...
dengan sekelumit gundah dan resahmu
karna aku pun merasakan jua gundahku
di setiap lagu sendumu
taukah kau...
kitalah sebenarnya bentuk puisi,
terangkai pada tiap paragraf dengan panorama keindahan hati
dan baitnya adalah desah rindu
maknanya adalah ketulusan yang tercipta dalam kata syahdu
janganlah menangis...
atas ketakberdayaanku ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar