senandung lirih berhembus di hati
pada rasa yang tak bisa terukir dalam tinta
menjadi perpaduan yang menggores setiap warnanya
kuteguk cinta dan keindahan di setiap bayang
namun tak tersentuh oleh bibirku
saat desahannya lirih membahana
bimbang berbaur dengan istana fatamorgana
...
untuk siapa aku mengatakannya?
kepada siapa kulantunkannya?
dia tersimpan di sudut hati
tak terlentera, tak tersirat rapi
risauku terhempas
kala bayangnya berpijar bersama cahaya walau samar
tapi bilamana kusentuh ujung bibirku
terasa getar kehadirannya selalu ada
dan sentuhan jemariku saksi bisu hadirnya
seperti genang sungai bening
pantulan cahaya bintang dalam gelapnya malam
air mata syahdu, seperti butir-butir embun
di pucuk daun
tulisan ini gubahan hati
di peruntukkan pada kesunyian
di kumandangkan pada jiwa kerinduan
dinyatakan oleh mimpi pada bayang-bayang
yang bisa terpahami dengan cinta
tersembunyi pada terangnya siang
bersemi pada malam merajang
dalam diam kutanya waktu hadirnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar